KALOR dapat diukur dengan menggunakan kalorimeter , kalor juga dapat berpindah secara konduksi , konveksi dan radiasi. Kalor dimanfaatkan oleh manusia untuk menaikkan suhu benda dan mengubah wujud benda. kalor dipengaruhi oleh kapasitas kalor sedangkan kapasitas kalor bergantung pada kalor jenis dan massa benda.
A. Perbedaan suhu dan kalor
Suhu menyatakan tingkat(derajat) panas atau dinginnya suatu zat, sedangkan kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari suatu benda ke benda lain karena adanya pengaruh perbedaan suhu. Kalor akan berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. benda bersuhu tinggi dikatakan melepaskan kalor sedangkan benda bersuhu rendah menerima kalor sampai pada suatu saat kedua benda mencapai kesetimbangan.
Suhu diukur dengan menggunakan termometer. berdasarkan skala yang di gunakan termometer terdiri dari ; Celcius , Reamur , Fahrenheit , dan Kelvin. sedangkan berdasarkan cairan yang digunakan terdiri dari ; termometer cairan ( alkohol dan air raksa ) , termoter gas , pirometer , termostat , dan termokopel.
1. Sifat Termometrik Zat
Jika suhu berubah , ada beberapa besaran yang ikut berubah, diantaranya ; volume, tekanan, dan daya hantar listrik. sifat zat yang demikian disebut sifat termometrik zat. Atas dasar sifat inilah termometer di buat. Termometer air raksa banyak digunakan karena memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan termometer alkohol. kelebihan termometer air raksa antara lain :
Jika suhu berubah , ada beberapa besaran yang ikut berubah, diantaranya ; volume, tekanan, dan daya hantar listrik. sifat zat yang demikian disebut sifat termometrik zat. Atas dasar sifat inilah termometer di buat. Termometer air raksa banyak digunakan karena memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan termometer alkohol. kelebihan termometer air raksa antara lain :
- sangat peka terhadap perubahan suhu.
- dapat mengukur yang rendah sampai ke suhu yang tertinggi( titik beku air raksa $-39^0$C dan titik didihnya $+137^0$C).
- tidak membasahi dinding.
- pemuainnya teratur.
Alkohol dapat juga digunakan untuk membuat termometer. Keunggulan alkohol adalah titik bekunya yang sangat rendah, yaitu $-114^0$C.
2. Skala termometer air raksa
Secara Umum , hubungan antara skala dua termometer dapat dirumuskan dengan :
$\frac{T_1 - T_{b1}}{T_{a1} - T_{b1}} = \frac{T_2 - T_{b2}}{T_{a2} - T_{b2}}$
$T_1$ = suhu termometer 1
$T_2$ = suhu termometer 2
$T_a$ = titik atas
$T_b$ = titik bawah
3. Kalor
Kalor (panas) adalah salah satu bentuk energi. kalor diukur menggunakan kalorimeter. kalor dapar berpindah akibat dari adanya perubahan suhu. kalor mengalir dari benda-benda bersuhu tinggi ke benda-benda bersuhu rendah bila benda benda tadi di campurkan. benda yang bersuhu tinggi akan melepaskan kalor sedangkan benda bersuhu rendah akan menerima kalor.
Satuan kalor adalah joule, namun kuantitas kalor kadang dinyatakan dalam satuan energi khusus yang disebut dengan kalori.
satu kalori (disingkat 1 kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air dari $14,5^0$C menjadi $15,5^0$C atau sebesar $1^0$C.
Jika dikonversikan dengan 1 joule , diperoleh :
1 kal = 4,186 Joule
1 Joule = 0,24 kal
a. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor.
kalor jenis suatu zat (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dilepaskan atau yang diserap untuk menurunkan suhu atau menaikkan suhu satu satuan massa(m) sebesar satu satuan suhu ($\Delta{T}$). secara matematis dapat ditulis :
c = $\frac{Q}{m.\Delta{T}}$ atau Q = m . c $\Delta{T}$
Hasil kali massa (m) dengan kalor jenis (c) disebut kapasitas kalor (C) dimana
C = m . c sehingga Q = C . $\Delta{T}$
b. Azas Black
"Banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah"
secara matematis dapat di tulis dengan :
$Q_{lepas}$ = $Q_{serap}$
Asas Black juga merupakan pernyataan lain dari hukum kekekalan energi.
laju perubahan wujud zat terhadap perubahan suhu dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar diatas adalah pola perubahan wujud air dari keadaan es (beku) sampai menjadi uap air akibat perubahan suhu.
$-...^0$C ---> $0^0$C --->(es beku) --> $Q=m.c.\Delta{T}$
$0^0$C (es beku)---> $0^0$C (air es) --> $Q=m.L$
$0^0$C (air es) ---> $100^0$C (air panas) --> $Q=m.c.\Delta{T}$
$100^0$C (air panas)---> $100^0$C (air mendidih) --> $Q=m.L$
$100^0$C (air mendidih)---> $120^0$C (uap air) --> $Q=m.c.\Delta{T}$
Latihan
1. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 120 gr es bersuhu $-3^0$C menjadi uap bersuhu $120^0$C. ( diketahui kalor lebur es 80 kal/gr, kalor didih air 540 kal/gr, kalor jenis es 0,5 kal/gr.$^0$C, dan kalor jenis air 1 kal/gr.$^0$C ).
2. Sebongkah es bermassa 200 gr dan bersuhu $0^0$C dimasukkan kedalam bejana berisi 500 gr air bersuhu $20^0$C, sistem berada dalam tabung yang kapasitasnya kalor nya dapat diabaikan dan terisolasi dari lingkungan.(a) Berapakah suhu akhir sistem pada saat mencapai kesetimbangan termal.(b) berapakah banyaknya es yang melebur?
B. PEMUAIAN ZAT
Zat akan memuai jika dipanaskan dan akan menyusut jika didinginkan , berdasarkan teori molekul bila zat dipanaskan maka atom-atom penyusun zat akan bergetar karena mendapatkan energi panas tersebut yang membuat jarak antara atom akan menjadi lebih renggang ( memanjang , memuai , atau membesar )
Pemuaian zat meliputi :
1. Pemuaian Panjang
Sebuah batang logam memiliki panjang mula-mula adalah $L_0$ dan bersuhu mula-mula $T_0$, kemudian logam dipanaskan sampai pada suhu tertentu $T_t$ , akibatnya batang logam akan memuai dan panjangnya menjadi $L_t$,dimana dapat dirumuskan dalam hubungan matematis :
$L_t = L_0 ( 1 + \alpha .(T_t - T_0))$ --->> $(T_t - T_0) = \Delta{T}$
maka :
$L_t = L_0 ( 1 + \alpha .\Delta{T})$
tanda $\Delta$ bahasa yunani dibaca delta artinya perubahan dimana [ kondisi akhir dikurangi kondisi mula-mula ]
$\alpha$ adalah koefisien muai panjang yang nilainya bergantung pada jenis bahan.
2.Pemuaian Luas
Sebuah lempengan logam memiliki luasan mula-mula adalah $A_0$ dan bersuhu mula-mula $T_0$, kemudian lempengan logam dipanaskan sampai pada suhu tertentu $T_t$ , akibatnya lempengan logam akan memuai dan luasnya menjadi $A_t$,dimana dapat dirumuskan dalam hubungan matematis :
$A_t = A_0 ( 1 + \beta .(T_t - T_0))$ --->> $(T_t - T_0) = \Delta{T}$
maka :
$A_t = A_0 ( 1 + \beta .\Delta{T})$
$\beta$ adalah koefisien muai luas yang nilainya bergantung pada jenis bahan.dan $\beta$ = 2 . $\alpha$.
3. Pemuaian Volume
Sebuah balok logam memiliki volume mula-mula adalah $V_0$ dan bersuhu mula-mula $T_0$, kemudian balok logam dipanaskan sampai pada suhu tertentu $T_t$ , akibatnya balok logam akan memuai dan volumenya menjadi $V_t$,dimana dapat dirumuskan dalam hubungan matematis :
$V_t = V_0 ( 1 + \gamma .(T_t - T_0))$ --->> $(T_t - T_0) = \Delta{T}$
maka :
$V_t = V_0 ( 1 + \gamma .\Delta{T})$
$\gamma$ adalah koefisien muai volume yang nilainya bergantung pada jenis bahan.dan $\gamma$ = 3 . $\alpha$.
keterangan tambahan :
$\alpha$ dibaca alpha
$\beta$ dibaca beta
$\gamma$ dibaca gamma
Latihan
1. Sebuah jembatan terbuat dari baja , panjangnya 1000 m. berapakah pertambahan panjang baja jika suhunya mengalami kenaikan sebesar 50$^0$C. ($\alpha=1,2 .10^{-5}/^0$C)?
2. Sebuah jendela kaca berukuran 40cm x 50cm pada suhu 20$^0$C. Koefisien muai panjang kaca 0,4.10$^{-5}$/K. Berapakah ukuran jendela bila suhunya dinaikkan menjadi 50$^0$C?
3. Sebuah bejana gelas bervolume 1000 $cm^3$ pada suhu 0$^0$C , diisi penuh dengan raksa ($\gamma = 18.10^{-5}/^0$C). Setelah bejana dan raksa dipanaskan hingga 55$^0$C, raksa sebanyak 8,95 $cm^3$ tumpah. Berapakah koefisien muai volume gelas?
C. Perpindahan Panas konduksi, konveksi, dan radiasi
1. Perpindahan Panas secara konduksi
Energi panas dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi. Gagang logam wajan besi dipanaskan secara konduksi. Konduksi terjadi ketika panas berpindah melalui zat padat.
Perpindahan Panas (H) adalah perbandingan jumlah panas per satuan waktu yang dipindahkan dari satu area dalam suatu objek ke area yang lain dimana besar H dapat ditentukan dengan rumus :
$H = \frac{Q}{\Delta{t}}$
keterangan :
H = laju perpindahan panas (watt atau J/s)
Q = Energi panas(joule)
$\Delta{t}$ = waktu(sekon)
Suhu antara dua ujung yang berbeda pada suatu pelat untuk konduksi panas dengan ketebalan L dan luas penampang A maka laju perpindahan kalor/panas dirumuskan :
$H = k .A \frac{T_2 - T_1}{L}$
k = konstanta konduktivitas termal
A = luas pelat
$[T_2 - T_1]$ = suhu tinggi dikurangi suhu rendah pada sisi kedua pelat
L = tebal bahan
2. Perpindahan Panas secara konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas/kalor yang terjadi pada zat cair atau udara, akibat dari adanya perbedaan berat jenis zat cair/udara sebagai akibat adanya pemanasan atau telah terjadi perbedaan suhu pada lapisan bawah dan lapisan atas dari zat cair / udara tersebut.
massa jenis zat adalah perbandingan massa zat dengan volume zat.
$\rho = \frac{m}{V}$
dari hubungan $\frac{V}{T}$ = konstan, maka bila suhu T diperbesar maka volume zat akan naik, akibatnya massa jenis zat akan menjadi kecil. massa jenis zat yang lebih kecil akan berpindah keatas sedangkan yang lebih besar akan turun ke bawah.siklus tersebut terus berlansung selama adanya pemanasan.
3. Perpindahan Panas secara radiasi
Perpindahan panas radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Energi radiasi dari matahari yang sampai ke bumi.Besarnya energi yang dipancarkan melalui radiasi sebanding dengan pangkat empat dari temperatur mutlak.
Hukum Stefan-Boltzmann,menyatakan bahwa :
$W = \sigma . A .e . T^4$
di mana :
W = Energi yang dipancarkan [watt]
$\sigma$ = konstanta boltzmann($5,6696 × 10^{-8} W/m^2 K^4$)
A = luas permukaan dari objek dalam $m^2$
T = temperatur absolut( K )
e = konstanta emisivitas, yang bervariasi dari 0 ke 1 tergantung pada sifat-sifat permukaan.